Selasa, 31 Maret 2015

TUTORIAL DREAM WEAFER

MEMBUAT TABEL DREAM WEAFER

Dreamweaver menyediakan fasilitas yang sangat mudah dalam membantu para web desainer untuk menerapkan kreatifitasnya dalam hal desain visual halaman web termasuk penyusunan tabel dalam berbagai bentuk. Bagi anda yang baru mulai belajar dengan dreamweaver mungkin perlu baca tutorial berikut. Saya akan berbagi tentang bagaimana membuat tabel dengan dreamweaver.
Pada tutorial kali ini saya akan membantu anda membuat beberapa bentuk tabel sederhana untuk keperluan data pegawai.

SIlahkan jalankan dreamweaver, anda bisa gunakan dreamweaver versi apa saja boleh Dreamweaver versi 8, CS1, CS2, CS3, CS4, CS5, atau CS6 (Secara umum fasilitas dasarnya sama)
Pilih jenis file dreamweaver
Biasanya akan muncul tampilan pilihan file seperti berikut, untuk contoh ini kita pilih yang basic yaitu HTML.
Setelah itu anda akan masuk ke halaman utama desain web dengan dreamweaver.

Kita akan mulai mendesain tampilan tabelnya, sebelumnya anda bisa tambahkan judul tabel terlebih dahulu dengan format heading 1.
tabel dengan dreamweaver
Kemudian, kita mulai memasukkan tabel. Ada 3 cara memasukkan tabel dalam dreamweaver, bisa menggunakan menu insert tabel, bisa juga dengan menekan tombol keyboard CTRL+ALT+T, atau klik ikon pada tab insert common.
 tabel dengan dreamweaver
 Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar diatas. Ada beberapa bagian yang harus kita isi, yaitu :
  1. Rows : diisikan dengan nilai jumlah baris yang kita perlukan, misal 5 baris
  2. Columns : diisikan dengan nilai jumlah kolom, misal 4 kolom
  3. Tabel Width : diisikan dengan nilai lebar tabel. Lebar bisa kita tentukan dalam pixel layar yang artinya fix tidak berubah dalam pengecilan ukuran browser berapapun. Kita bisa juga membuat dengan percent yang artinya bisa berubah-ubah tergantung lebar layar pada browser yang kita gunakan. Misal kita buat pakai pixel saja.
  4. Border Thickness : diisikan nilai ketebalan garis, bisa 0 (tidak menggunakan garis) atau 1 (garis standard)
  5. Cell padding : diisikan nilai jarak antara garis cell dengan objek didalamnya
  6. Cell spacing : diisikan nilai jarak antara tiap cell
  7. Header : ini pilihan letak header (judul baris atau kolom). Jika kita pilih yang pertama, maka tabel tidak langsung mengatur letak header, pilihan left maka judul disediakan pada kolom kiri dst.
  8. Caption : ini untuk judul tabel (boleh tidak diisi)
  9. Align caption : posisi judul (boleh tidak diisi)
  10. Summary : keterangan tabel (boleh tidak diisi)
Lalu tekan oke. Maka akan muncul hasil sebuah tebel seperti berikut :
tabel dengan dreamweaver

Sekarang kita mulai, mengisikan judul tabelnya misal seperti gambar berikut :
tabel dengan dreamweaver
Sekarang anda bisa isikan data pegawainya, jika perlu penambahan baris anda bisa menekan tombol TAB pada bagian baris dan kolom terakhir. Atau jika ingin menambah baris atau kolom dengan jumlah tertentu anda bisa klik kanan pada baris atau kolom yang ingin ditambahkan, lihat gambar :
tabel dengan dreamweaver
Anda juga bisa menghapus kolom atau baris pada menu tersebut.
Selamat mencoba, dan semoga bermanfaat.
- See more at: http://www.zainalhakim.web.id/posting/membuat-tabel-dengan-dreamweaver.html#sthash.vTJckC1m.dpuf

PEMROGRAMAN DASAR ALGORITMA

Pengertian Algoritma

Kata Algoritma berasal dari nama seorang ilmuan asal Persia, Abu Ja’far Mohammed lbn Musa Al – Khowarizmi yang menulis kitab ” Al Jabr Wal- Muqabala ”( rules of restoration and reduction ) , 825 M. Abu Ja’far Mohammed mengartikan algoritma sebagai seperangkat instruksi yang berurutan dari awal sampai selesai.
Pengertian Algoritma lainnya menurut Moh Sjukani, dalam bukunya “Dari Algoritma dan Struktur Data dengan C, C++, dan Java ” adalah sebuah alur pemikiran dalam memecahkan suatu pekerjaan yang dituangkan secara tertulis. Algoritma dapat berupa kalimat, gambar, atau table tertentu. Algoritma merupakan sebuah pemikiran, artinya dimungkinkan adanya algoritma yang berbeda dari setiap orang.
Berdasarkan penjelas di atas, dapat disimpulkan bahwa Algoritma adalah seperangkat alur instruksi dari awal sampai selesai yang bertujuan untuk memecahkan sesuatu, dapat berupa kalimat, gambar, ataupun table tertentu dan bersifat logis ( bernilai salah atau benar )
Komponen teks algoritma dalam pemrograman procedural dapat berupa :
  • Instruksi dasar seperti input/output, assignment
  • Sequence (runtutan)
  • Analisa kasus
  • Perulangan
Contoh dari Algoritma sederhana :
Proses mengirim surat :
  1. Mulai Menulis Surat
  2. Masukan surat dalam amplop
  3. Tempelkan perangko pada amplop
  4. Tuliskan alamat tujuan dan pengirim surat
  5. Pergi ke kantor Pos dengan membawa surat
  6. Masukan surat pada Bis Surat.
  7. Selesai.

Hubungan Manusia, Algoritma dan Komputer

Komputer merupan sebuah alat yang diciptakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk itu harus ada hubungan komunikasi antara manusia dengan komputer. Bagaimana hubungan komunikasi ini dapat terjadi?
Manusia berkomunikasi dengan komputer melalui dengan cara memberikan seperangkat perintah kepada komputer berupa instruksi – instruksi dalam bentuk pembuatan program. Agar komputer mengerti intruksi – instruksi tersebut, diperlukan sebuah bahasa pemrograman.
Dapat disimpulkan bahwa bahasa pemrograman yang diinput oleh manusia ke komputer adalah salah satu contoh dari algoritma. Algoritma yang baik apabila manusia dapat menginput bahasa pemrograman dari awal sampai selesai ke komputer sehingga perintah tersebut dapat dijalankan dengan benar ( output ).
Bahasa pemrograman sangat bermacam-macam, seperti C, C++, Pascal, Java, C#, Basic, Perl, PHP, ASP, JSP, J#, J++, Visual Basic, Visual Basic for Application dan masih banyak bahasa lainnya. Dari berbagai bahasa pemrograman cara memberikan instruksinya berbeda-beda namun bertujuan menghasilkan output yang sama .
Go Top-TOC

KARAKTERISTIK ALGORITMA

Algoritma komputer memiliki beberapa karakteristik yang harus dipenuhi agar menjadi algoritma yang baik. Karakteristik itu antara lain:
  • Presisi. Langkah langkah penyelesaian masalah dalam algoritma haruslah secara presisi (tepat) dinyatakan, tidak mengandung ambiguitas.
  • Keunikan. Hasil pertengahan dalam tiap langkah eksekusi suatu algoritma didefinisikan secara khas dan merupakan pengolahan dari hasil eksekusi langkah sebelumnya.
  • Keterbatasan. Algoritma harus terbatas dan berhenti pada suatu titik setelah semua ekesekusi dilaksanakan.
  • Input. Algoritma menerima input.
  • Output. Algoritma menghasilkan output.
  • General. Algoritma berlaku untuk suatu kumpulan input tertentu.

Notasi Algoritma

Dalam suatu penulisan algoritma terkadang kita sulit untuk mengerti dan memahami maksud dari algoritma tersebut. Selain itu juga kita sulit untuk menuliskan algoritmanya. Untuk itu agar mempermudahnya dapat dilakukan notasi – notasi algoritma. Notasi algoritma merupakan rancangan penyelesaian masalah (algoritma) yang dituliskan ke dalam notasi (cara penulisan khusus).
Notasi algoritma yang sering dijumpai ada 3 macam yaitu :
  1. Notasi deskriptif,

    yaitu dengan cara menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan kalimat-kalimat yang jelas dan deskriptif disertai dengan urutan (nomor urut) yang jelas. Selain itu juga Dengan notasi ini, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan bahasa yang jelas. Notasi ini cocok untuk algoritma yang pendek, namun untuk masalah yang algoritmanya besar, notasi ini jelas tidak efektif. Selain itu, pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman cenderung relatif sukar.
  2. Notasi bagan alir (flow chart),

    yaitu algoritma menggunakan bagan alir dengan memanfaatkan bentuk-bentuk geometri seperti persegi panjang, jajaran genjang, lingkaran dan sebagainya. Sama halnya dengan notasi deskriptif, notasi ini cocok untuk algoritma yang pendek, namun untuk masalah yang algoritmanya besar, notasi ini jelas tidak efektif. Selain itu, pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman cenderung relatif sukar.
    Simbol – symbol yang digunakan dalam penyusunan flowchart adalah :
KeteranganLambang
Mulai/selesai (terminator)
Aliran data
Input/Output
Proses
Percabangan (Decision)
Pemberian nilai awal suatu variabel (Preparation)
Memanggil Prosedur/Fungsi (Call)
Sambungan di halaman yang sama (Connector)
Sambungan di halaman lain (Off Page Connector)
Dokumen atau beberapa dokumenatau 
Tampilan (Display)
Input Manual
Operasi Manual
Data tersimpan
Penyimpanan Data
Proses berurutan (Sequence Process)
Pengulangan
  1. Notasi pseudo-code,

    yaitu notasi algoritma yang praktis dan mirip dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal. Banyak notasi pseudo-code yang digunakan oleh para ahli komputer dan berbeda-beda sehingga tidak ada aturan baku dalam penulisan pseudo-code ini, tetapi yang paling banyak digunakan dalam algoritma pemrograman adalah yang mendekati bahasa pascal. Keuntungan menggunakan notasi pseudo code adalah kemudahan mengkonversinya lebih tepat yang disebut mentranslasi ke notasi bahasa pemrograman, karena terdapat korespondensi antara setiap pseudo code dengan notasi bahasa pemrograman. Pseudo-code adalah bahasa buatan yang membantu programmer mengembangkan algoritma. Pseudo-code mirip dengan bahasa sehari-hari (Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia, sebaiknya menggunakan bahasa Inggris agar mudah dipahami banyak orang). Program pseudocede tidak dijalankan oleh komputer, tetapi dipergunakan untuk membantu programmer dalam mengembangkan program sebelum menulisnya ke dalam bahasa pemrograman tertentu , misalnya C++, VB, Java, VBA, dan lain sebagainya.
    Penerapan Pseudo-code dalam algoritma ada 3 (tiga) macam, yaitu :
    1. Struktur Berurutan
      Contoh 1:
    Bahasa Indonesia Terstruktur
    Baca data Jam-kerja
    Hitung Gaji adalah Jam-kerja dikalikan Tarif
    Tampilkan Gaji
    Pseudocode
    Baca data Jam-kerja dari keyboard
    Hitung Gaji = Jam-kerja * Tarip
    Tampilkan Gaji di monitor
    Pseudocode dapat ditulis lebih terinci didasarkan pada suatu bahasa pemrograman tertentu.
    Bahasa Pemrograman BASIC.
    Read Jam-kerja
    Let Gaji = Jam-kerja * Tarip
    Print Gaji
Contoh 2:
Bahasa Indonesia Terstruktur
Baca data Panjang dan Lebar Persegi Panjang
Hitung Luas Persegi Panjang adalah Panjang dikalikan Lebar
Tampilkan Luas
Pseudocode
Baca Panjang Persegi Panjang dari keyboard
Baca Lebar Persegi Panjang dari keyboard
Hitung Luasi = Panjang Persegi Panjang * Lebar Persegi Panjang
Tampilkan Luas di monitor
Bahasa Pemrograman JAVA.
Program hitung luas persegi panjang ;
Var Panjang : Integer;
Lebar : Integer;
Luas : Integer;
Begin
Writeln(“Panjang Persegi Panjang :”);
Read(Panjang);
Writeln(“Lebar Persegi Panjang :”);
Read(Lebar);
Luas:= Panjang * Lebar;
Writeln(“Luasnya”, Luas);
End.
  1. Struktur Keputusan (Decision Structure)
    Decision Structure (struktur keputusan) atau Selection Structure (struktur seleksi) terdiri atas :
    1. If – Then
    2. If – Then – Else
    3. Select Case
    Contoh :
    Deskrisi Permasalahan: Amir ujian ABC, jika nilainya lebih dari 60, maka mendapat status atau keterangan PASS selain itu FAIL
Bahasa Indonesia Terstruktur
Baca nilaiABC
Jika Hitung Luas Persegi Panjang adalah Panjang dikalikan Lebar
Tampilkan Luas
Pseudocode
Baca NilaiABC dari keyboard
Remark adalah PASS atau FAIL
Jika Remark lebih Besar atau sama dengan 55 maka Remark sama dengan PASS
Jika Tidak Maka Remark sama dengan FAIL
Tampilkan NilaiABC dan Remark di monitor
Bahasa Pemrograman VBA.
Sub PassAtauFail()
Dim NilaiABC As Integer
Dim Remark As String
NilaiABC = InputBox(“Nilai ABC :”)
If NilaiABC >= 55 Then
Remark = ” PASS ”
Else
Remark = ” FAIL ”
End If
MsgBox “Nilai ABC: ” & NilaiABC & ” adalah ” & Remark
End Sub
  1. Struktur Pengulangan (Looping Structure)
    Bahasa Indonesia Terstruktur
    Tampilkan angka Ganjil dari satu hingga sembilan di monitor
Pseudocode
AngkaAwal = 1
Remark adalah PASS atau FAIL
Jika Remark lebih Besar atau sama dengan 55 maka Remark sama dengan PASS
Jika Tidak Maka Remark sama dengan FAIL
Tampilkan NilaiABC dan Remark di monitor
Bahasa Pemrograman VBA.
Sub TampilkanGanjil()
AngkaAwal = 1
While AngkaAwal <= 9
MsgBox AngkaAwal
AngkaAwal = AngkaAwal + 2
Wend
End Sub
Pada pseudocode juga terdapat beberapa aturan penulisan agar pseudocode mudah dipahami dan dimengerti oleh para pemrogram. Aturan penulisan tersebut antara lain :
  • Tulis satu pseudocode suatu instruksi pada satu baris.
  • Pisahkan modul-modul atau kelompok pseudocode instruksi dengan memberikan spasi beberapa baris untuk mempermudah pembacaan.
  • Bedakan bentuk huruf dalam penulisan pseudocode dimana pseudocode instruksi ditulis dengan huruf Besar, sedangkan komentar atau variabel dalam huruf Kecil.
  • Berikanlah tabulasi yang berbeda untuk penulisan pseudocode instruksi-instruksi yang berada dalam kalang (loop) atau struktur kondisional.
  • Lakukan pembatasan jumlah baris pseudocode instruksi setiap modulnya, misalnya 50-75 baris instruksi per modul, sehingga terlalu panjang.

Selasa, 24 Maret 2015

Besaran Pokok Dan Besaran Turunan


Artikel Fisika.

Besaran Pokok Dan Besaran Turunan


Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya MLT yang mewakili massa (mass), panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk satuan massa), L (untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan dalam Dimensi Primer. 
Contoh : Dimensi Gaya : M L T-2atau dimensi Percepatan : L T-2.

Semua besaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok (Dimensi Primer) yaitu panjang, massa dan waktu. Sebagaimana terdapat Satuan Besaran Turunan yang diturunkan dari Satuan Besaran Pokok, demikian juga terdapat Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder yang diturunkan dari Dimensi Primer.

Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, massa atau kecepatan, terdiri dari angka dan satuan. Sering kita diberikan besaran dalam satuan tertentu dan kita kita ingin menyatakannya dalam satuan lain. Misalnya kita mengetahui jarak dua kota dalam satuan kilometer dan kita ingin mengetahui berapa jaraknya dalam satuan meter. Demikian pula dengan massa benda. Misalnya kita mengukur berat badan kita dalam satuan kg dan kita ingin mengetahui berat badan kita dalam satuan ons atau pon. Untuk itu kita harus mengkonversi satuan tersebut. Konversi berarti mengubah. Untuk mengkonversi satuan, terlebih dahulu harus diketahui beberapa hal yang penting, antara lain awalan-awalan metrik yang digunakan dalam satuan dan faktor konversi.

Awalan-awalan satuan yang sering digunakan dapat anda lihat pada tabel berikut ini.
konversi-satuan-3a

Konversi Satuan SI

Kelebihan sistem Satuan Internasional (SI) adalah kemudahan dalam pemakaiannya karena menggunakan sistem desimal (kelipatan 10) dan hanya ada satu satuan pokok untuk setiap besaran dengan penambahan awalan untuk satuan yang lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, 1 centimeter = 0,01 meter atau 1 kilogram sama dengan 1000 gram. Untuk kemudahan mengubah suatu satuan ke satuan lain dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan tangga konversi seperti dibawah ini.
konversi-satuan-3b

Cara mengkonversi satuan-satuan SI dengan tangga konversi :
Pertama, Letakkan satuan asal yang akan dikonversi dan satuan baru yang akan dicari pada tangga sesuai dengan urutan tangga konversi
Kedua, Hitung jumlah langka yang harus ditempuh dari satuan asal ke satuan baru

a. Jika satuan baru berada di bawah satuan asal ( menuruni tangga ), maka :
  • Setiap turun satu tangga, bilangan asal dikali 10
  • Setiap turun dua tangga, bilangan asal dikali 10
  • Setiap turun tiga tangga, bilangan asal dikali 1000, dan seterusnya
b. Jika satuan baru berada di atas satuan asal ( menaiki tangga ), maka :
  • Setiap naik satu tangga, bilangan asal dibagi 10
  • Setiap naik dua tangga, bilangan asal dibagi 100
  • Setiap naik tiga tangga, bilangan asal dibagi 1000, dan seterusnya
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Warna, indah, cantik, bukan merupakan besaran karena tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan

Besaran Pokok

Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam sistem Satuan Internasional yaitu Panjang, Massa, Waktu, Suhu, Kuat Arus, Jumlah molekul, Intensitas Cahaya.
Panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar ujung. Panjang dapat dibagi menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu jarak dari satu sisi ke sisi yang lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap panjang benda. Dalam ilmu fisika dan teknik, kata “panjang” biasanya digunakan secara sinonim dengan “jarak”, dengan simbol “l” atau “L” (singkatan dari bahasa Inggris length).
Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan.
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Tiap masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Sebagai contoh: masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang. Berbeda dengan masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang terus berulang tanpa akhir.
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
Jumlah molekul
Intensitas Cahaya

Besaran Turunan

Besaran Turunan adalah besaran yang terbentuk dari satu atau lebih besaran pokok yang ada. Besaran adalah segala sesuatu yang memiliki nilai dan dapat dinyatakan dengan angka.
Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang.
Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang diturunkan dari sistem MKS (meter – kilogram – sekon/second) :
  •  Besaran turunan energi satuannya joule dengan lambang J
  •  Besaran turunan gaya satuannya newton dengan lambang N
  •  Besaran turunan daya satuannya watt dengan lambang W
  •  Besaran turunan tekanan satuannya pascal dengan lambang Pa
  •  Besaran turunan frekuensi satuannya Hertz dengan lambang Hz
  •  Besaran turunan muatan listrik satuannya coulomb dengan lambang C
  •  Besaran turunan beda potensial satuannya volt dengan lambang V
  •  Besaran turunan hambatan listrik satuannya ohm dengan lambang ohm
  •  Besaran turunan kapasitas kapasitor satuannya farad dengan lambang F
  •  Besaran turunan fluks magnet satuannya tesla dengan lambang T
  •  Besaran turunan induktansi satuannya henry dengan lambang H
  •  Besaran turunan fluks cahaya satuannya lumen dengan lambang ln
  •  Besaran turunan kuat penerangan satuannya lux dengan lambang lx

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis, Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial, Momentum, Impuls, Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok yang disebutkan di atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan selengkapnya akan dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran fisika.
Untuk lebih memperjelas pengertian besaran turunan, perhatikan beberapa besaran turunan yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok berikut ini.

Luas = panjang x lebar
= besaran panjang x besaran panjang
= m x m
= m2

Volume = panjang x lebar x tinggi
= besaran panjang x besaran panjang x besaran Panjang
= m x m x m
= m3

Kecepatan = jarak / waktu
= besaran panjang / besaran waktu
= m / s.